The Basic Principles Of Cerpen Fiksi
The Basic Principles Of Cerpen Fiksi
Blog Article
Lalu dia keluar untuk mencarinya. Dia menemukan anak anjing itu sedang bersembunyi di balik semak-semak dan membujuknya agar mau minum susu. Anak anjing itu pun patuh dan meminumnya hingga tandas.
"Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu" jawabnya sambil tersenyum. Sembari berpelukan.
Tangannya menyentuh kelinci getah itu, dan tentu saja ia tidak dapat melepaskannya. Kelinci buatan itu seolah menggerakkan tangannya dan menangkap tangan kanan Kelinci Kecil sehingga ia tidak dapat melepaskan tangannya.
Tak lama Angga tak terlihat. Karena langit gelap dan ombak semakin besar. Satu per satu dari mereka tenggelam. Icha tak memiliki tenaga untuk berenang lagi. Dia perlahan masuk ke dalam air. Tubuhnya kecil dia tak mungkin melawan ombak lagi dengan tenaga seperti itu.
Semua pekerja yang ada di ruangan itu tengah sibuk bekerja, kecuali dirinya. Si bos segera menghampir pemuda tersebut dan bertanya, "Berapa gajimu seminggu?"
Kesempatan ini kemudian digunakan oleh si kancil untuk menyeberang sungai sambil berpura-pura menghitung jumlah buaya.
Lala merasa ragu apakah ia boleh merasa cemburu, mengingat ia hanya seorang sahabat dalam hidup Fariz, yang mungkin hanya dianggap sebagai tempat untuk berbagi cerita.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya segera baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku akan menghitung satu persatu.”
Setiap hari setelah pulang sekolah, Blacky selalu duduk di teras rumah menyambut kedatangan Maulana.
Matamu masih terasa berat oleh kantuk. Saat kau kembali memejamkan mata, terdengar suara lembut perempuan dekat sekali dari samping kirimu, “May I sit listed here?”
Di suatu desa yang damai dan tenteram hiduplah sepasang saudara kembar yang bernama Maman dan Momon. Keduanya memiliki kemampuan istimewa yaitu memiliki ilmu sihir.
Cerita fiksi yang dikarang berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalmaan, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain.
Kakek Bori menjaga kapal, kemudian Lubi dan teman-teman memancing ikan. Waktu pun sudah mulai sore, ikan yang dipancing pun banyak hingga ember yang disiapkan Kakek Bori penuh dengan ikan. Kapal pun dibawa ke tepian danau.
"Mawar kedua ini akan membuatmu menjadi orang terkaya di seluruh negeri, An Li," ucap peri penjaga mawar itu. "Huh, tanpa mawar ini pun sebentar lagi aku pasti Cerpen Fiksi bisa melebihi kekayaan Kaisar Chen," jawab An Li sombong lalu melanjutkan perjalanan.